0
Disaat budaya korea, dari mulai drama, lagu, grup musik sampai hasil industrinya menyerbu negara kita, saya malah berada di ambang kebangkrutan karena bekerjasama dengan kawan Korea. Bermula dari serangan Korea Utara ke sebuah pulau di Korea Selatan, mungkin kawan Korea saya merasa takut dan cemas kalau-kalau negaranya akan berperang, kebetulan lagi saya memang pernah tinggal dan bekerja di Korea Selatan cukup lama. Suatu hari, kawan Korea itu telepon saya, setelah saya pulang ke tanah air memang hubungan dengan beberapa kawan di Korea tetap terjalin lewat sambungan telepon maupun media sosial, kawan itu mengungkapkan niatnya untuk tinggal dan berusaha di Indonesia dengan alasan ada saya dan analisa perekonomian negara kita memang cenderung positif. Dari berbagai penelusuran dan pertimbangan, dipilihlah usaha perhotelan di dekat tempat tinggal saya yang kebetulan ada tempat wisata yang sedang berkembang yaitu wisata sumber mata air panas Nglimut Gonoharjo Boja Kendal, dari lokasi ke Semarang hanya 30 menit. Setelah cocok dengan lokasi yang saya carikan dia pun datang berkunjung bersama keluarga pada libur musim panas 2011 kemarin. Datang meninjau lokasi dan antusias sekali melihat kota Semarang dan sekitarnya, malah kami sempatkan ke Borobudur dan kota Jogja. Mulai dari sanalah cerita dimulai, dia meminta tanah di bayar dan perijinan di urus termasuk pembuatan perusahaan join, karena kalau hotel kecil tidak boleh PMA murni, dengan pengurusan perijinan, pembelian tanah, dan sampai penataan lokasi sudah menghabiskan dana sekitar 900 jutaan rupiah, sementara kawan saya ini baru memberi 200 jutaan saja, seiring waktu saya mencoba bertahan dan bersabar, karena dana saya hasil dari kredit bank, maka saya pontang panting untuk menutup angsuran. Namun kawan saya itu sampai sekarang hanya mengumbar janji tanpa merealisasikannya,Januari janji Februari, nanti Februari janji Maret, terakhir katanya mau ngasih entah berapa pada Mei nanti, namun saya sampai April ini saja sudah tidak mampu untuk menutup angsuran bank. Memang kesalahan ada pada saya yang mudah percaya dan selalu berusaha untuk berbaik sangka, tapi kawan itu sudah survey lapangan sebanyak tiga kali sejak kedatangannya yang pertama, konsultan pun pernah di kirim untuk melakukan studi kelayakan usaha ini, di tambah dia transfer dana sebanyak 200an juta rupiah, saya berharap dia serius untuk meneruskan proyek ini, yang menurut dia, terkendala penjualan propertinya di Korea sana yang belum laku juga, tapi dengan ketidakpastian ini bagaimana saya membayar bank..?? Kalau saja ada investor baru yang berkenan, saya akan sangat berterimakasih... Tapi apa semudah itu Tuhan mengirim malaikatnya..?
Terimakasih...

Juhara 27 Apr, 2012

Post a Comment Blogger

 
Top