0
[imagetag]

MANILA - Dalam rangka memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia, setidaknya sekira 8.000 buruh di Manila, Filipina dilaporkan menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut kenaikan upah minimum.

"Sekira 8.000 buruh membentuk barikade di Jembatan Mendiola yang berdekatan dengan Istana Kepresidenan," ujar Kepala Kepolisian Manila Alex Gutierrez, seperti dikutip Associated Press, Selasa, (1/5/2012).

Sementara itu, Presiden Filipina Benigno Aquino III sendiri kabarnya menolak tuntutan kenaikan gaji buruh sebesar USD3 per hari atau sekira Rp27 ribu (Rp9.193).

Presiden Aquino menilai tuntutan buruh tersebut dapat memperburuk inflasi. Selain juga dapat memicu terjadinya PHK dan berpalingnya sejumlah investor asing.

Tidak hanya di Filipina saja, di Kuala Lumpur, Malaysia, sekira 500 buruh dilaporkan juga menyelenggarakan aksi serupa. Mereka juga menuntut kenaikan upah minimum yang lebih tinggi.

Belum lama ini Perdana Malaysia Nazib Razak mengumumkan kenaikan upah minimum buruh sektor swasta, sebesar USD297 atau sekira Rp2,7 juta. Namun para buruh menilai jumlah tersebut belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

La Messiah 01 May, 2012

Post a Comment Blogger

 
Top