0
Quote:

[imagetag]
Quote:

Akibat perubahan iklim dan semakin meningkatnya kebutuhan makan, energi dan kebersihan sanitasi bagi penduduk yang terus menerus bertambah membuat kondisi suplai air dunia berada dalam tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

Hal tersebut merupakan hasil temuan dari studi yang dilakukan oleh PBB. Untuk itu, studi tersebut menyerukan kembali untuk membuat pemikiran mengenai perubahan kebijakan secara radikal untuk menangani tingginya tingkat permintaan.

"Air segar tidak dimanfaatkan secara berkelanjutan," kata Direktur Jendral UNESCO Irina Bokova dalam sebuah pernyataan. "Informasi yang akurat tetap berbeda dan penanganannya masih terpecah-pecah.. mas depan kita menjadi tidak pasti dan resikonya diperkirakan akan bertambah parah," lanjutnya.

Dalam studi itu mengatakan bahwa permintaan air untuk pertanian, yang sudah menyedot sekitar 70% kebutuhan air tawar secara global, akan terus meningkat hingga 19% di tahun 2050 nanti, ketika populasi dunia diperkirakan meningkat 2 miliar hingga jumlah total bertambah menjadi 9 miliar.

standar hidup yang meningkat akan membuat setiap individu memiliki tuntutan terhadap daging dan makanan yang lebih banyak. Dengan demikian, para petani perlu menanam sekitar 70% lagi untuk kebutuhan pangan saat itu.

Laporan tersebut merupakan salah satu isu yang akan dibahas dalam pertemuan Forum Air Dunia, yang akan dimulai hari Senin (12/03/2012) ini di kota Marseille, Prancis.

Isu lain yang juga menjadi perhatian adalah perubahan iklim yang terus memburuk. Pasalnya itu memberikan dampak langsung terhadap persediaan air dalam waktu dekat. Perubahan iklim mempengaruh distribusi penerimaan air. Faktanya, banyak sumber air bawah tanah yang ada di seluruh dunia saat ini tidak bisa diperbaharui.

"Revolusi diam-dam telah berlangsung di bawah tanah. Jumlah air yang disedot dari dalam tanah naik jadi tiga kali lipat dalam 50 tahun terakhir, sehingga hilanglah penopang saat musim kemarau. Dan saat permintaan meningkat, pasokan air di banyak wilayah justru menyusut akibat pola curah hujan yang tidak menentu, kemarau yang lebih parah, pencairan glester dan perubahan air sungai," demikian tulis laporan tersebut.
Sumber : Pasokan Air Dunia Semakin Terancam

ayyoub 03 May, 2012

Post a Comment Blogger

 
Top