0

Berita heboh terkini. Belum lagi masalah evakuasi korban akibat tsunami selesai, jepang sudah dilanda masalah baru. Kebocoran di PLTN Fukushima akibat gempa dan tsunami yang melanda jepang kemarin menjadi ancaman baru di jepang. seperti yang kita tahu tsunami yang terjadi di jepang kemarin adalah tsunami terbesar yang pernah di alami oleh jepang.

Rakyat Jepang mengenal salah satu gempa terdahsyat sepanjang sejarah negeri matahari terbit, yaitu gempa Kobe tahun 1995. Gempa berkekuatan 7,3 SR itu menewaskan sekitar 6.000 penduduk prefektur tersebut maupun wilayah sekitarnya.

Saking kuatnya gempa yang berpusat di darat dengan kedalaman 16 Km, rakyat Jepang menyebutnya Great Hanshin-Awaji Earhquake. Namun, kini Jepang dilanda gempa yang lebih dahsyat lagi, yang terjadi di Prefektur Miyagi, Jepang bagian utara.

Peneliti dari Institut Penelitian Gempa Bumi Tokyo, Satoko Oki, mengatakan, gempa Miyagi diperkirakan mendekati 1.000 kali lebih kuat dibandingkan gempa Kobe, 500 km arah selatan Tokyo. Secara magnitute pun, gempa terakhir mempunyai kekuatan 9 SR.

Kebocoran "kecil" dialami PLTN Fukushima akibat gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada Jumat (11/3) lalu. Jika hujan turun, maka partikel ini diyakini tidak akan ke mana-mana.

"Kalau ada hujan maka partikel akan turun, ikut air hujan. Maka partikel akan turun ke bumi tidak akan ke mana-mana. Struktur reaktor tidak ada yang kecenderungan ke angkasa," ujar Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman.

Karena itu, dekontaminasi perlu dilakukan. Dekontaminasi merupakan tindakan mengambil partikel yang mengandung radioaktif. Untuk melakukannya, perlu dilakukan oleh banyak orang dan detektor karena harus dilakukan dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

"Kemungkinan tidak seluruh radius 20 km itu terkena, tergantung arah angin. Namun agar aman seluruh radius harus diteliti," sambung Natio.

Dekontaminasi, imbuhnya, membutuhkan ongkos yang tidak sedikit lantaran membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Namun Natio yakin, Jepang akan mampu melakukannya. Sebab sebelumnya, Jepang pernah memiliki pengalaman dengan penanganan zat semacam itu kala Hiroshima dan Nagasaki dibom atom pada 1945 oleh AS.

Bom atom kala itu membunuh 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki. Setelah peristiwa itu, ribuan orang tewas akibat luka atau sakit lantaran terkena radiasi yang dikeluarkan bom.

Dalam masalah penanganan bencana alam negara jepang memang patut di acungi jempol. Gedung-gedung di jepang sudah di rancang sedemikian rupa untuk menghadapi masalah gempa. rakyat jepang juga selalu di beri pelatihan rutin untuk mengahadapi bahaya gempa. jadi tidak adanya persiapan2 selama ini dilakukan oleh jepang tentu korban tsunami kemarin bisa tak terhitung jumlahnya. Seandainya saja indonesia juga meniru seperti jepang tentu korban bencana alam di indonesia bisa di minimalkan.

berikut ini video saat terjadinya tsunami di jepang

>













Post a Comment Blogger

 
Top