0

Berita Heboh Terkini - Konspirasi Kapitalis Dalam Perayaan Valentine ini menajdi sangat menarik untuk di pahami . DI tanggal 14 Februari ini Banyak orang di dunia ini merayakan Hari Valentine ini . dari kebanyakan Yang Merayakan hari kasih sayang ini mereka tidak tahu bagaimana sejarah dan asal usul Valentine ini. Konspirasi Kapitalis Dalam Perayaan Valentine

Disini saya tidak sedang membahas Sejarah Valentine Karena Sudah banyak YAng membahasnya . Namun saya ingin sedikit berbagi Pemahaman Haruskah kita merayakan valentine ?

Hari Valentine di media barat telah dijadikan sebagai moment meluapkan segala keinginan jahat dan keji dengan mengatas namakan Kasih Sayang. valentine ini diakui punya daya rusak Yang tinggi terhadap tatanan masyarakat timur.

1. Valentine DIbuat Untuk Merusak Budaya Timur

JIka Kita Merayakan valentine ini perlu dibaca lebih detail lagi apa itu valentine. ini bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi Valentine juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya orang barat, ada banyak Yang tidak sesuai denan budaya Timur kita yaitu pergaulan bebas, fashion Yang over, ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, pola hidup glamour, sangat materialistis, dansa-dansa Yang tidak berguna, mengumbar nafsu dan banyak lainya

2. Valentine Dibuat Untuk para kapitalis
Ya hari valentine ini dibuat untuk mendukung penjualan PAra kapitalis Dunia. Berapa Banyak coklat , pakaian , Hiasan hati, dan pernak pernik Valentine Yang Laku di bulan februari ? Semua itu bukan tanpa sejarah. karena Valentine ini memang didesain agar orang orang yang tertipu merayakan ini mau membeli barang barang Yang katanya Nggak banget deh Kalau merayakan valentine Nggak beli ini , nggak beli itu.

Padahal Faktanya Di luar sana Ada Para kapitalis Yang sedang tersenyum melihat kebodohan orang orang Yang dibohongi Hanya Untuk Membeli Produk mereka seperti Coklat dll mengatas namakan Kasih Sayang .

masih Belum Percaya ? Ini ada fakta dari Luar sana

Ada tangis di balik cokelat Valentine

Kisah ini diungkap oleh sebuah situs independen Amerika Serikat, Democrazy Now! Situs ini tepat pada tanggal 13 Februari 2004 memuat headline berjudul The Dark Side of Valentine’s Day-Ties Between the Chocolate Industry and Child Slavery (SIsi Gelap Antara Hari Valentine dengan Perbudakan Anak) yang merupakan sebuah artikel hasil wawancara antara jurnalis kawakan Amerika, Amy Goodman dengan Melissa Schweisguth, salah seorang koordinator Exchange Trade Fair.

Pada intinya bahwa 70% kokoa yang merupakan bahan dasar pembuatan makanan cokelat itu berasal dari Afrika Barat dengan 42%nya berasal dari daerah Pantai Gading. Afrika Barat merupakan penghasil kokoa terbesar dunia, terutama bagi produsen-produsen cokelat seperti M&M atau Mars.

Faktanya, terdapat lebih dari 284.000 anak-anak kecil yang dipekerjakan di sana dengan kondisi dan upah yang jauh dari standar minimal. Awalnya temuan ini disangkal oleh industri di sana, namun karena berbagai tekanan yang ada dari lembaga pemantau keselamatan anak dan juga dari berbagai LSM dunia, maka mereka akhirnya menerima adanya permasalahan itu dan berjanji akan melakukan “rencana perbaikan”, namun yang disebut sebagai “rencana perbaikan” itu ternyata tidak melingkupi standar gaji dan standar hidup yang layak bagi anak-anak pekerja tersebut.

So Kembali Ke pribadi masing masing . silakan di perhatikan :)

Post a Comment Blogger

 
Top