Malam ini adalah malam pertama Raja dan Ratu. Pendeta Hye Gak berdoa di satu tempat. Ia mengarahkan tangan ke pedupaan dan dari tangannya keluar seperti aliran listrik.
Hye Gak menulis jimat.
Nok Young dan anak buahnya juga berdoa di Seongsucheong. Tiba2 Nok Young terkejut. Jansil tercekik, ia jatuh.
Raja merasa tidak enak, ia memejamkan mata berusaha konsentrasi. Raja membalik Ratu Yoon, membuat Ratu menangis karena Raja bersikap kasar.
Tapi Raja merasa sesak nafas, tubuhnya jatuh di samping Ratu. Ratu merasa kesal, ia mengira Raja pura2 sakit lagi, kenapa anda harus melakukan ini untuk kembali ke masa lalu? Yang Mulia..
Raja seperti tidak bisa bernafas. Lalu pingsan.
Ratu baru menyadari kalau Raja benar2 pingsan. Ia teriak, Yang Mulia! Yang Mulia! Ratu teriak memanggil pelayannya.
Jo Sanggung lari memanggil tabib istana.
Sementara itu, Wol dan Yang Myung-gun masih bicara di halaman. Wol berterima kasih karena Yang Myung-gun memperlakukan peramal rendahan seperti dirinya seperti orang yang normal. Dan bahkan memberikan perasaannya pada Wol.
Wol berterima kasih, karena Yang Myung-gun bahkan bersedia mengajaknya lari dari semua kekacauan ini.
Yang Myung berkata ia tidak mengatakan semua ini hanya untuk mendapatkan terima kasih.
Tapi Wol berkata cuma itu yang bisa ia berikan. Karena sebagai peramal, Wol tidak boleh memiliki perasaan apapun.
Yang Myung : Jadi maksudmu, tidak ada seorangpun yang bisa menyentuh hatimu?
Wol belum menjawab saat Jansil lari memanggilnya, ia kelihatan panik. Yang Mulia baru saja pingsan! Eonni! kau dipanggil ke kediaman Raja!
Wol terkejut dan langsung lari bersama Jansil, bahkan tanpa menoleh ke arah Yang Myung.
Yang Myung terluka, ia mengulang kata2 Wol, bukankah kau berkata kau adalah alat tuhan dan tidak seharusnya mencintai siapapun dan tidak bisa mencintai siapapun. Jika begitu, seharusnya kau tidak memperlihatkan perasaanmu.
Raja pingsan. Tabib istana dan perawat sibuk merawatnya. Tiga Profesor kantor Astrologi juga hadir, mereka tampak ketakutan. Wol dibawa masuk.
Menteri Na langsung membentak Wol, kau diperintah untuk tetap ada di kediaman Raja selama proses malam pertama untuk berjaga-jaga, tapi kemana kau pergi dan baru muncul sekarang?
Wol langsung berlutut di samping Raja. Wajahnya tampak cemas. Wol menangis.
Tiba-tiba terjadi perubahan pada Raja. Raut wajahnya tampak tenang dan pernafasannya menjadi ringan lagi. Kondisi Raja jadi stabil lagi.
Tabib istana terkejut, ia menoleh ke arah tiga Profesor dan mereka juga kebingungan.
Wol duduk di samping Raja sampai bel berbunyi. Wol ingin pergi, tapi Raja menahan tangannya. Lalu membuka mata. Raja sudah sadar.
Raja tanya apa Wol mencemaskannya dan apa yang dicemaskan Wol. Wol mencemaskan semuanya.
Raja : Apa kau cemas kalau aku memeluk wanita lain?
Wol : Saya tidak akan berani.
Raja minta Wol tetap disisinya sampai pagi, aku bisa tidur nyenyak kalau kau disisiku.
Kepala Naegeumbu marah, ia menyuruh Tabib istana dan 3 Prof itu untuk mengaku, ini sebenarnya kesalahan siapa. Kenapa tanggal malam pertama diajukan. Apa sebabnya?
Para profesor berkata tidak masalah dengan tanggalnya. Mereka menyalahkan Tabib istana.
Tabib istana juga merasa tidak bersalah. Tabib istana berani bersumpah, sebelum malam pertama, kondisi kesehatan Raja baik-baik saja.
Kepala Naegeumbu : Tanggalnya tidak salah dan tubuh Yang Mulia juga tidak apa-apa. Lalu mengapa Yang Mulia tiba2 pingsan?
Salah satu Prof berkata ia merasakan aura aneh semalam, di sekitar jam 7-9 malam. Seperti ada kekuatan yang memasuki istana. Mereka mengira ada yang sengaja menyerang Raja.
Ibu Suri Tua ingin menemui Raja, ia bertemu Ibu Suri Han. Ibu Suri Han berkata ia mendengar ada yang mencelakai Raja dan ia menjenguknya. Raja sekarang istirahat. Ibu Suri Han minta Ibu Suri Tua tidak menemui Raja dulu.
Ibu Suri Tua mengerti dan akan menemui Ratu, dia juga pasti sangat terkejut.
Nenek dan Ibu Raja menemui Ratu Yoon, mereka tampak prihatin, kau pasti sangat terkejut. Baru satu hari dan wajahmu tampak mengecil.
Ratu Yoon minta maaf, ia malu bertemu mereka. Kedua Ibu Suri merasa ini bukan salah Ratu.
Ratu Yoon : Ini salah saya, saya seharusnya melaporkannya lebih awal.
Ratu mengaku sehari sebelum malam pertamanya, ia mendapat mimpi aneh. Seorang gadis berjubah putih mengatakan pada Ratu, mulai saat ini adalah tugasnya berada di sisi tempat tidur Raja dan selama hidup, Ratu tidak akan bisa bahkan hanya untuk berpikir mendapatkan keturunan.
Ibu Suri Tua syok. Ratu Yoon ini memang pintar, ia sepertinya ingin menyingkirkan peramal itu dan menggunakan 'hal2 mistis' untuk membuat Ibu Suri percaya, memang efektif untuk orang2 yang percaya mistis untuk percaya kata-kata Ratu.
Ratu : Sejujurnya, bukankah ada jimat hidup yang menggunakan kekuatan spiritual untuk memonopoli perhatian Yang Mulia? Mungkin ini karena rumor..
Ibu suri Han minta Ratu tidak memikirkan hal ini. Bukankah Raja tidak tahu keberadaan-nya.
Ratu : Maafkan saya, tapi Yang Mulia tahu tentang wanita yang masuk dan keluar kamarnya.
Ratu melirik ke arah Nenek dan Ibu mertuanya, ingin melihat ekspresi mereka.
Menteri Yoon juga berkumpul bersama sekutunya. Menteri Keuangan tidak percaya, ada peramal yang menjadi jimat hidup dan bagaimana ada peramal yang secantik itu. Jika aku tahu lebih awal, aku juga mau punya satu disisiku.
Menteri Han : Apa kau kira istrimu akan mengijinkannya? Jika kau ketahuan maka hidupmu akan berakhir.
Menteri Keuangan ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi? Siapa yang sebenarnya menggunakan sihir hitam?
Menteri Yoon : Apa kebenarannya begitu penting? Memanfaatkan yang sudah terjadi, itu intinya.
Jimat hidup itu seharusnya masuk saat Raja tidur, menyerap energi jahatnya dan keluar tanpa sepengetahuan Raja. Tapi Raja saat tahu hal ini justru tetap ingin mempertahankan peramal itu memasuki kamarnya. Para menteri mulai berpikir, jika para pelajar tahu ini..mana mungkin mereka membiarkannya saja?
Yoon : Tidak ada ruginya bagi kita. Jika Raja mengakuinya, maka kita tidak perlu lagi melihat emosinya dan konsentrasi saja dengan urusan kita sendiri. Bahkan jika dia tidak mengakuinya, semua akan tahu tentang peramal yang memasuki kamarnya dan Raja harus membawa stigma itu sepanjang hidupnya.
Menteri Keuangan bersorak gembira, kita harus mencari cara menjatuhkan reputasi Raja. Setelah itu apa dia tidak akan jatuh? Bukankah ini politik itu?
Menteri Han menyimpulkan. Pertama, Raja jatuh cinta dengan peramal yang masuk ke kamarnya.
Kedua, Peramal itu yang telah menguasai Raja melepaskan kekuatan jahat untuk menghalangi malam pertama Raja.
Bagaimana?
Menteri Keuangan merasa otak Menteri Han sangat encer. Menteri Yoon tersenyum, kita harus mengatakan pada peramal itu jawaban apa yang seharusnya ia katakan saat pengakuan.
Wol mendengar gosip rekan2nya tentang malam pertama Raja dan Ratu yang gagal lagi. Bukankah ini aneh? Ini karena Raja tidak bisa melupakan cinta pertamanya.
Raja sudah tinggal di 'taman bunga' selama 8 th, apa mungkin ia masih setia pada cinta pertamanya?
Peramal 1 berkata kalau ada rumor tentang hantu Putri Mahkota yang mengganggu malam pertama.
Peramal 2 merasa itu tidak mungkin.
Peramal 1 berkata kalau di tengah malam, terdengar suara isak tangis di Paviliun Bulan tersembunyi tempat tinggal Putri Mahkota dulu.
Sepertinya Putri Mahkota mengalami ketidak adilan. Dalam waktu singkat, Putri Mahkota yang sehat tiba-tiba meninggal dunia. Rumor mulai berkembang, kalau dia mungkin diracun dan dibunuh.
Petugas Uigeumbu Hong Kyu Tae menemui tabib yang memeriksa Yeon Woo. Ia tanya kondisi Yeon Woo saat itu dan tabib merasa heran, karena sama sekali tidak ada tanda-tanda pembunuhan. Bahkan tidak ada jejak racun, itu sama sekali bukan racun.
Hong : Apa ada gejala tertentu?
Tabib : Tidak, nadinya normal dan organ dalamnya sehat. Aku sudah jadi tabib selama 30 th, tapi baru pertama kali ini aku melihat hal semacam ini.
Itu sebabnya aku mengingatnya dengan jelas. Kau apa benar keluarganya?
Hong membenarkan. Tabib komen, ini aneh. Soalnya semua keluarga Heo berwajah tampan. Gubrak! kasihan bener Hong Kyu Tae hehe..
Hong cuek, ia tetap tanya apa ada yang meninggalkan kesan tertentu. Tabib itu berkata kalau keluarganya sangat terpukul. Ny. Heo memintaku datang dan berkeras mengatakan kalau putrinya belum meninggal. Padahal jelas2 dia sudah meninggal.
Ny. Heo bahkan menangis memintaku memeriksa nadinya. Dan Kepala Sarjana juga, entah berapa lama dia memeluk jenazah putrinya. Jenazah Nn Heo, yang sudah meninggal beberapa lama, tetap hangat seperti masih hidup.
Hong Kyu Tae merenungkan penjelasan tabib itu sambil jalan pergi. Ia tidak sadar sudah berpapasan dengan Ny. Heo dan P. Min Hwa.
Min Hwa ingin membeli tonik untuknya. Ia juga ingin membelikan tonik untuk ibu mertuanya. Tapi Ny. Heo minta Min Hwa membeli untuk dirinya sendiri dulu, Jika kau meminumnya, aku bisa berharap untuk segera memeluk cucu lelaki yang tampan dan sehat.
Min Hwa tersipu-sipu. Jika benar ada tonik seperti itu, ia bersedia meminumnya bahkan ratusan dosis. Min Hwa tidak peduli jika rasanya sepahit empedu.
Min Hwa dan Ny. Heo menemui tabib. Ny. Heo mengamati tiang di pintu toko obat.
Min Hwa berbisik dan menanyakan obat kuat untuk pria pada tabib. Jika punya tolong diantar juga saat mengantar toniknya. Tabib itu mengerti.
Tabib itu melihat Ny. Heo diluar, apa Ny. melihat itu lagi?
Min Hwa keluar dan ikut melihat. Ternyata itu tanda ukuran tinggi tubuh Yeon Woo. Ny. Heo selalu mengukurnya di tiang itu. Ny. Heo menunjukkan tinggi Yeon Woo terakhir kali sebelum pemilihan Putri Mahkota.
Ny. Heo ingin tahu, kalau Yeon Woo masih hidup, setinggi apa dirinya sekarang. Min Hwa menunduk, wajahnya tampak bersalah.
Tabib itu jadi ingat Hong Kyu Tae. Ia mengatakan ada pria yang datang dan bertanya tentang Agassi. Ny. Heo terkejut, siapa dia?
Tabib : Katanya dia adalah saudara jauh.
Ny. Heo tampak bingung.
Wol duduk di kamarnya dan menggabungkan semua info. Paviliun Bulan Tersembunyi. Putri Mahkota..Putri Mahkota..Heo agassi.. Yeon Woo..Heo Yeon Woo.
Wol tiba-tiba mendengar suara PM Hwon memanggilnya, Yeon Woo-ya! suara ayah dan ibunya, Yeon Woo-ya..suara kakaknya yang memanggil nama Yeon woo berulang-ulang.
Terdengar panggilan dari luar, Peramal Wol, keluar dan terima hukuman!
Wol keluar. Hong Kyu tae komen, jadi kau yang bernama Wol. Wol mengiyakan dan tanya siapa Hong.
Hong : Aku? Aku pejabat dari Uigeumbu Hong Kyu Tae. Cepat tangkap dia!
Prajurit menangkap Wol. Wol bingung, apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menangkapku?
Seol dan Jansil jalan pulang, mereka terkejut melihat Wol ditangkap petugas. Seol segera menghalangi mereka, Agassi. Apa yang kalian lakukan? Kenapa kau menangkap nona kami?
Petugas membentak Seol dan berkata kalau Wol sudah terlibat kejahatan berat.
Seol bingung. Petugas itu membentaknya dan menyeret Wol pergi.
Seol minta Jansil melaporkan ini pada Nok Young. Ia akan mengikuti mereka.
Jansil bingung, bagaimana ini..shinmu sedang pergi keluar.
Nok Young menemui Hye Gak. Ia marah karena Hye Gak mencampuri urusan malam pertama Raja. Apa kau ingin menyebabkan pertumpahan darah?
Hye Gak ingin mencegah Ratu mengandung keturunan Raja. Takdir itu bisa dipatahkan.
Nok Young merasa mereka tidak bisa mencegahnya.
Hye Gak ingin kembali ke awal lagi, jika kesempatan ini gagal mereka tidak bisa kembali lagi.
Nok Young berkata semua sudah terlambat. Saat aku menghianati hati nuraniku dan menggunakan sihir hitam, itu sudah terjadi dan tidak bisa diperbaiki lagi.
Hye Gak : Tapi kau juga menyelamatkannya.
Nok Young mengaku, jika bukan karena A Ri, ia sudah membunuh anak itu.
Hye Gak : Aku tahu kalau kau tidak bermaksud melakukan itu. Itu semua penting demi melindungi Seongsucheong dan juga anak itu.
Nok Young berkata itu hanya alasan saja. Seongsucheong ada dalam kendali Ibu Suri Tua dan itu yang membuat mereka tetap bertahan sampai saat ini.
Nok Young : Seongsucheong tidak mematuhi langit dan masyarakat untuk tunduk di depan keluarga Raja. Sejak saat itu, saat kita menurunkan posisi dari pemegang otoritas menjadi alat politik, takdir berakhirnya Seongsucheong sudah ditetapkan. Tapi aku tetap ingin mengubah kehendak langit.
Hye Gak berkata Nok Young masih bisa kembali. Tapi Nok Young merasa sudah terlambat. Apa kau tidak sadar? Kejatuhan sudah dimulai.
Wol diinterogasi oleh Kepala Naegeumbu. Sementara Hong Kyu Tae juga melihatnya. Wol ditanya kenapa meninggalkan kamar Raja. Apa alasannya.
Wol : Itu perintah Raja.
Kapten tanya lalu saat tubuh Raja dimasuki roh jahat, kau dimana dan apa yang kau lakukan?
Wol berkata ada di halaman Seongsucheong. Tapi Wol tidak punya saksi, ia tidak ingin melibatkan P. Yang Myung.
Kapten menarik baju Wol, ingin memukulnya. Hong Kyu Tae menghentikannya. Menteri Yoon masuk, ia ingin bicara dengan Wol. Yoon minta keduanya keluar.
Jansil lapor pada Nok Young kalau Wol ditangkap. Mereka berkata kalau Kakak melepaskan kekuatan jahat pada Yang Mulia. Nok Young terkejut sekali.
Menteri Yoon berkata kalau hukuman orang yang sudah melakukan sihir pada Raja adalah dipenggal. Wol tidak merasa melakukannya.
Yoon berkata tidak peduli siapa orangnya, harus ada yang dijadikan kambing hitam, saat kau ada di lapangan penyiksaan, mereka akan mendapatkan pengakuan darimu.
Yoon : Saat itu, kau akan dipotong-potong dan bisa kehilangan nyawamu. Tapi semua tergantung pada jawabanmu, kondisinya mungkin akan berubah.
maksudku kau mungkin bisa lolos dari pemukulan dan siksaan, kau akan bisa jalan keluar dengan aman.
Wol : Apa yang sebenarnya anda ingin saya lakukan?
Yoon tersenyum, kau akhirnya mengerti. Yoon ingin Wol berkata kalau Wol memiliki perasaan khusus pada Raja saat ia masuk ke istana Raja.
Wol terkejut, itu tidak benar. Bagaimana saya bisa berani memiliki perasaan pada Yang Mulia?
Yoon : Itu bukan jawaban yang benar. Untuk memonopoli perhatian Yang Mulia, kau meninggalkan kamar Raja saat malam pertama dan diam-diam melepaskan kekuatan jahat untuk menghalangi malam pertama.
Wol menolaknya, ia tidak melepaskan kekuatan jahat. Yoon memberikan Wol dua pilihan, tetap menyangkalinya dan dihukum sampai mati atau mengakui punya perasaan pada Raja dan hanya diusir dari kota.
Seol mondar mandir di depan kantor Uigeumbu. Nok Young datang dan menanyakan keadaannya. Nok Young minta Seol pergi dulu, ia akan menunggu.
Seol menolak. Nok Young memaksanya, lalu ia melihat Perdana Menteri Yoon. Nok Young menarik Seol bersembunyi.
Yoon berdiri di depan kantor dan merasa ia pernah melihat Wol sebelumnya, wajahnya tidak asing tapi dimana. Yoon tidak ingat.
Wol dimasukkan ke tahanan. Nok Young menemuinya, ia menanyakan kondisi Wol. Dalam hati Nok Young menyesal, Agassi kenapa anda selalu harus menderita seperti ini?
Wol justru menanyakan Raja. Wol pergi setelah kondisi Raja membaik, tapi saya takut kondisinya memburuk lagi.
Nok Young tidak percaya, nyawamu diujung tanduk tapi kau masih memikirkan hal lainnya? Apa kau tidak tahu betapa seriusnya tuduhan melakukan sihir?
Wol tahu. Dia benar2 bersalah atau tidak itu tidak penting bagi mereka. Wol hanyalah peramal rendahan yang cocok dikorbankan untuk kepentingan politik. Wol juga tidak bisa lari dari sini. Tapi Yang Mulia sudah menderita karena dirinya.
Wol yakin mereka menggunakannya sebagai alasan untuk menggoncang reputasi Raja.
Wol ingin berkorban demi Raja. Nok Young marah, hentikan omong kosong ini, jika kau dihukum secara tidak adil dan tidak benar, apa Yang Mulia bisa tenang?
Wol sadar, Nok Young benar. Raja bahkan menganggap dirinya yang adalah peramal rendahan sebagai salah satu orangnya. Yang Mulia pasti sangat terluka. Karena dia tidak bisa melindungiku, dia akan menyalahkan dirinya sendiri.
Wol : Lalu..apa yang harus kulakukan? Apa yang seharusnya kulakukan untuk menyelamatkan Yang Mulia dan juga diriku?
Tabib istana memberikan tonik untuk memulihkan kesehatan Raja. Dayang istana masuk dan melaporkan sesuatu pada Hyung Sun. Raja ingin tahu ada apa.
Hyung Sun berkata dengan terbata kalau Peramal Wol telah ditangkap dengan tuduhan melakukan sihir. Mereka akan menyiksanya hari ini. Raja terkejut dan tampak marah.
Yang Myung-gun sibuk memilih baju mana yang akan dibawa untuk perjalanan kali ini. Ia tidak ingin membawa banyak barang. Yang Myung menyuruh pelayannya mengambil baju yang dibuat oleh perancang Kim Dong Su dan sepatu yang disulam oleh Guru Park.
Pelayannya ingin tahu ada apa sebenarnya, kenapa Yang Myung-gun harus pergi lagi.
Yang Myung berkata kalau tinggal di rumah membuatnya resah dan ia merasa cocok menjadi pria yang seperti angin. Jika ia pergi ke YongNam dan bertemu Uibin maka mungkin akan membutuhkan beberapa hari lagi.
Pelayannya minta Yang Myung segera pulang, karena jika pergi terlalu lama, banyak orang akan merasa cemas. Yang Myung ketawa, ah aku ini orang yang disayang banyak orang.
Yang Myung-gun minta pelayannya membawa pot dari bambu untuk membakar daging. Saat ia sendirian, wajah Yang Myung tampak sedih.
Yang Myung keluar dan bertemu Jansil. Ia heran ada apa Jansil kesini.
Jansil : Orabeoni, sesuatu yang serius telah terjadi.
Jansil lapor kalau Wol ..tapi Yang Myung memotongnya, ia harus segera pergi. Jansil berkata kalau Wol dituduh melakukan sihir dan sekarang ditahan.
Jansil memohon Yang Myung menolong Wol sekali ini saja.
Yang Myung jelas terlihat cemas, tapi ia berkata tidak ada yang bisa ia lakukan. Yang Myung pergi.
Jansil putus asa, apa yang harus kulakukan?
Wol dibawa ke lapangan penyiksaan. Ia diikat di kursi. Wol hanya menggenggam erat bajunya. Ia tampak ketakutan tapi tidak akan mengikuti kemauan mereka.
Yoon memandang Wol dan tetap merasa pernah melihat Wol disuatu tempat.
Menteri Keuangan mengenali Wol, ah gadis ini..
Ia ingat pernah berselisih paham dengan Wol di pasar. Yoon tiba2 ingat, ia pernah melihat seorang pria bangsawan yang mirip Raja menarik seorang gadis lari di pasar. Yoon sadar, mereka pasti Raja dan Wol.
Raja datang. Ia teriak marah, Apa yang kalian lakukan?!
Semua berdiri menghormat dan Yoon tersenyum tipis, ini memang yang ia harapkan.
Raja marah, melakukan penyiksaan tanpa minta ijin Raja, sebenarnya menggunakan hukum negara yang mana itu?
Wol memalingkan mukanya, sesuai hukum, ia tidak boleh melihat wajah Raja.
Yoon minta Raja tidak bicara disini, banyak yang melihat. Yoon mengajak Raja pindah ke dalam. Raja melihat kaki Wol yang diikat. Raja tampak geram sekali.
Raja memprotes tindakan mereka yang menghukum orang tanpa sepengetahuannya. Para menteri mengerti, tapi kejahatan sihir yang menghalangi malam pertama Raja dan Ratu juga tindakan kejahatan besar.
Raja tanya buktinya. Mereka mengaku tidak ada bukti yang memberatkan gadis itu, tapi mereka juga tidak menemukan bukti kalau gadis itu tidak bersalah.
Mereka akan menyiksa Wol untuk menemukan kebenarannya. Raja ingin memeriksa Wol sendiri, tapi para menteri menghalanginya. Bagaimana Yang Mulia bisa berhadapan muka dengan wanita berbahaya?
Menteri Yoon minta Raja menahan diri dan mematuhi aturan, agar menjadi contoh yang baik untuk rakyat. Saya mohon Yang Mulia, jangan menyusahkan diri anda dengan masalah ini lagi. Jika anda terus seperti ini, maka para pelajar akan meragukan anda.
Raja marah sekali, ia meneriakkan nama Yoon Dae Hyung berkali-kali dan jalan pergi.
Hyung Sun menahannya, anda mau kemana?
Raja : Ke lokasi penyiksaan.
Hyung Sun mencegahnya, anda tidak boleh melakukan itu. Raja tahu Wol tidak akan berbohong demi menyelamatkan diri sendiri, jadi kau tahu apa kesimpulannya.
Hyung Sun menangis, Yang Mulia anda bukan hanya seorang pria, tapi anda juga penguasa negeri ini. Apa anda tidak tahu tujuan mereka? Jangan bilang kalau mereka hanya ingin membunuh peramal rendahan itu, tujuan mereka adalah membuat anak buah anda yang anda pandang sebagai pilar negeri ini semua pergi meninggalkan anda.
Jika anda harus banyak menderita demi menyelamatkan satu orang, anda akan kehilangan banyak orang. Anda harus..melepaskan satu orang itu.
Jika anda memasuki lapangan penyiksaan untuk membantunya, anda akan kehilangan banyak pengikut anda. Hyung sun menghela nafas, Dia gadis yang pintar. Percayalah padanya..dia akan bisa melindungi dirinya sendiri. Kenapa anda tidak mempercayainya dan menunggu dengan sabar.
Ini satu-satunya cara menyelamatkannya dan negri anda.
Raja menghela nafas, ia tahu Hyung Sun benar. Raja benar2 tertekan.
Wol disiksa, algojo memukul pangkuan Wol berkali-kali sampai bersimbah darah. Hong Kyu Tae tampak ngeri melihatnya. Tiga Profesor astrologi juga merasa kasihan pada Wol.
Yoon berkata ia memberikan kesempatan untuk mengaku. Apa alasan Wol melakukan sihir pada Raja.
Wol menantang Yoon, tidak peduli berapa kali kau tanya, jawaban saya tetap sama. Saya tidak pernah menggunakan sihir.
Yoon kesal, aku sudah memberimu kesempatan. Ia memerintah algojo terus menyiksa Wol sampai mengaku.
Nok Young menghadap Ibu Suri Tua, ia mohon Ibu Suri menyelamatkan Wol. Anak itu tidak memiliki kekuatan seperti itu.
Ibu Suri Tua : Bagaimana aku bisa mempercayaimu? Yang Mulia telah mengetahui keberadaan anak itu tapi kenapa kau belum melaporkan ini padaku?
Nok Young hanya berkata ia takut Ibu Suri akan cemas untuk hal-hal yang tidak perlu.
Ibu Suri Tua : Karena keberadaan putri angkatmu sudah diketahui kenapa kau tetap membiarkannya ada di samping Raja? Apa kau ingin membuat hati Raja goyah? Lalu..dengan menggunakan putri angkatmu..kau mendapatkan kekuasaan?
Nok Young : Apa Yang Mulia tidak bisa mempercayai saya?
Ibu Suri Tua sudah melihat tindakan Nok Young jadi bagaimana Nok Young berharap Ibu Suri akan mengerti apa yang direncanakannya.
Nok Young : Jika memang demikian, kenapa 8 th lalu, anda mempercayai saya dan mengijinkan saya mengucapkan mantra. Bagaimana anda memutuskan siapa yang akan menerima mantra itu? Mengapa anda mempercayai saya untuk memberikan perintah seperti itu?
Ibu Suri marah, beraninya kau mengancamku! Nok Young berkata sudah lama setia dan mengabdi pada Ibu suri selama bertahun-tahun, ia juga mengikuti perintah Ibu Suri yang meminta anak angkatnya sebagai jimat. Jangan bilang anda tidak bersedia menyelamatkan nyawanya!
Nok Young : Nyawa anak angkat saya dalam bahaya, apa lagi yang harus saya takutkan? Saya bisa saja mengakui kejahatan saya dan mengakhiri hidup saya bersama anak angkat saya.
Ibu Suri : Kurang ajar!
Nok Young : Tapi ..situasi Yang Mulia berbeda. Jika masalah 8 th lalu..jika Yang Mulia mengetahuinya..
Tiba2 terdengar dayang mengumumkan, Yang Mulia..Baginda Raja tiba.
Ibu Suri dan Nok Young terkejut. Keduanya berdiri menyambut Raja. Nok Young berlutut menyembah, Gukmu Seongsucheong, Jang Nok Young memberi hormat pada Yang Mulia.
Raja heran, bukankah Gukmu Seongsucheong adalah Ny. Kwon?
Nok Young berkata kalau Ny. Kwon adalah Gukmu sementara. Ia pernah meninggalkan Seongsucheong untuk beberapa saat lalu kembali.
Nok Young minta maaf pada Ibu Suri dan ia keluar dari kamar.
Ibu Suri tanya kenapa Raja tiba-tiba menemuinya. Raja membungkuk, bersikap memohon. Ibu Suri Tua terkejut, kenapa Raja sampai seperti ini.
Raja mohon neneknya menghentikan penyiksaan. Ibu Suri terkejut, apa Raja takut gadis itu terluka, apa Raja punya perasaan pada peramal rendahan..
Raja berkata ia juga seorang pria. Meskipun untuk beberapa saat ia merasa bingung pada peramal itu, tapi jelas itu bukan cinta. Sebagai Raja, bagaimana saya bisa memeluk peramal rendahan?
Saya tidak sebodoh itu.
Neneknya tampak puas, tidak jelek. Yang Mulia tidak akan sembarangan saja memberikan perhatian.
Raja membujuk Ibu Suri Tua, ia tidak ingin masalah ini jadi membesar, ia hanya seorang pria yang terpesona pada harum bunga untuk beberapa saat, tapi jika masalahnya menjadi besar hanya karena dia seorang peramal, sebagai Raja negeri ini bagaimana saya akan menanggungnya?
Raja memohon agar ibu suri menyelamatkan martabat penguasa ini.
Ibu Suri tua pura-pura tidak berdaya, tapi aku hanya seorang wanita tua tanpa kekuatan, bagimana aku bisa membantumu?
Raja : Anda salah, Nenek. Saya yang lebih tinggi daripada ribuan orang, tapi untuk menggerakkan banyak orang siapa yang bisa selain anda?
Ibu Suri Tua tampak puas dengan pengakuan Raja.
Raja berkata dalam hati, jika harus mengorbankan satu orang demi menyelamatkan banyak orang, kenapa tidak mengorbankan diriku sendiri? Untuk menyelamatkan satu orang itu.
Wol sudah luka parah. Ia juga sudah lemas sekali. Menteri Yoon mendekat dan mengangkat wajah Wol, kau ternyata lebih tangguh dari yang kukira.
Yoon tanya sekali lagi, dimana kau saat itu, dengan siapa kau dan apa yang kau lakukan.
Wol tetap berkata ia sendirian di Seongsucheong. Menteri Yoon memerintah untuk menyiksa Wol lagi.
Yang Myung-gun muncul. Aku datang untuk membuktikan kalau dia tidak bersalah!
Yoon terkejut, Yang Myung-gun.
Yang Myung : Saat Yang Mulia diserang dengan roh jahat, ia bersama denganku. Di dalam Seongsucheong.
Wol terkejut. Menteri Yoon juga, Apa anda tidak tahu bahaya apa yang akan mengancam anda?
Yang Myung ketawa sinis, bahaya apa?
Yoon : Anggota Keluarga Raja bersama seorang peramal..anda bersama dengannya di Seongsucheong bisa menimbulkan kecurigaan sebuah pemberontakan. Ini sungguh berbahaya.
Yang Myung nyengir : Kenapa kau pura2 tidak mengerti? Seorang pria dan wanita bertemu dibawah sinar bulan untuk merencanakan pemberontakan, apa itu tidak menyia-nyiakan masa mudamu?
Yoon tanya, lalu sebagai anggota keluarga Raja, mengapa anda berada di Seongsucheong?
Yang Myung : Alasannya sangat jelas. Aku...dan dia..
Wol memotong perkataan Yang Myung, saya yang sudah mengundangnya. Dia..adalah orang yang membantu saya saat saya dalam situasi berbahaya sebelumnya. Penyelamat saya.
Hidup sebagai peramal rendahan membuat saya lelah dan saya ingin melarikan diri. Jadi saya memintanya datang untuk membantu saya lari. Tapi saya tidak tahu kalau dia adalah anggota keluarga Raja, kalau tahu saya tidak akan berani memintanya datang.
Jadi, dia tidak melakukan sesuatu yang salah.
Yang Myung terkejut, ia berseru, cukup. Sekarang dia terbukti tidak bersalah. Jadi, segera lepaskan dia.
Yoon belum sempat memutuskan. Ada seseorang yang datang dan berbisik pada Yoon. Yoon tampak terkejut.
Yoon menghadap Ibu Suri Tua dan tanya kenapa Ibu Suri memerintahnya untuk berhenti menyiksa Wol. Ibu Suri berkata menurut Jang Nok Young, Wol tidak punya kekuatan untuk mengerahkan ilmu sihir.
Lagipula Yang Myung-gun sudah mengorbankan diri sendiri untuk membuktikan kalau gadis itu tidak bersalah. Jadi kenapa kita tidak ampuni saja dia.
Yoon masih merasa Wol terlibat kejahatan karena menggoda anggota keluarga Raja.
Ibu Suri hanya ingin menyingkirkan wol dari sisi Raja, kita akan bisa menekan kemarahan Raja. Dan bukan hanya itu, kita juga memiliki kartu as yang akan bisa kita gunakan di masa mendatang.
Yoon : Kartu as apa yang anda maksud?
Ibu Suri : Kisah cinta antara Pangeran dan peramal. Apa kau tidak memikirkan alasan saat kita menyingkirkan P. Uiseong?
Sekarang, kekuasaan untuk menentukan nasib P. Yang Myung, yang mengancam keamanan Yang Mulia juga ada di tangan kita.
Yoon Dae Hyung tersenyum.
Wol duduk sendiri di penjara, ia kehabisan energi karena penyiksaan. Yang Myung-gun datang menemuinya. Yang Myung tampak menderita melihat kondisi Wol.
Wol tanya kenapa Yang Myung datang lagi kesini lagi?
Yang Myung menawarkan solusi, katakan pada mereka bukan kau yang merayuku, tapi aku yang merayumu. Meskipun tidak akan membuatmu terbebas dari tuduhan, ini bisa mengurangi hukumanmu. Aku akan mengurus masalah setelah itu.
Wol tidak bisa menerimanya. Yang Myung terkejut, kalau begitu kenapa kau tadi berbohong saat disiksa?
Wol : Tidak ada yang salah saat mengatakan itu. Saya akan mencari jalan keluar saya sendiri, jadi anda tidak perlu menyusahkan diri karena saya lagi.
Yang Myung : Tidak, aku tidak bisa. Aku masih Pangeran negeri ini, aku tidak bisa berhutang budi pada peramal.
Tadi kau berbohong demi aku, kali ini aku..
Wol : Apa anda pikir saya berbohong demi anda?
Yang Myung : Memangnya tidak?
Wol : Saya hanya memanfaatkan anda agar saya bisa bertahan, jika anda berpikir itu demi anda, maka itu hanya khayalan anda.
Yang Myung menahan perasaannya, jangan khawatir. Aku juga tidak melakukan ini demi dirimu. Karena aku tidak bisa menahan perasaan tidak senang, itu saja. Aku ingin menyelamatkanmu apapun yang terjadi. Jika kau tidak suka cara ini, aku akan cari cara lain.
Setelah Yang Myung-gun pergi, Wol menangis. Ia tidak ingin Yang Myung terlibat kesulitan karena dirinya.
Raja tidak percaya, Hyungnim masuk ke ruang interogasi demi dirinya? Jadi..dengan kata lain, Kakak juga mengenalinya.
Raja menoleh ke Kim Chae Woon, ingin jawaban. Woon hanya diam. Raja tahu dari ekspresinya kalau Woon sudah lama tahu.
Hyung sun minta ijin masuk, ia berkata Yang Myung-gun ingin menghadap Raja.
Yang Myung-gun membungkuk, wajahnya terlihat menahan marah. Yang Myung menanyakan kondisi kesehatan Raja.
Kakak-beradik itu berpandangan.
Wol menangis di penjara, ia berkata dalam hati, aku minta maaf karena menyakitimu. Tapi jika aku tidak membuat keputusan ini, baik Yang Mulia ataupun dirimu akan ada dalam bahaya.
Seseorang seperti diriku yang hanya bisa melakukan ini..kumohon jangan memaafkan aku.
Raja dan Yang Myung-gun duduk. Raja minum dan tanya kenapa Yang Myung masuk istana malam2 seperti ini.
Yang Myung : Saya selalu membuang waktu untuk kegiatan yang tidak perlu.
Raja berkata sudah mendengar tentang Yang Myung yang memberikan kesaksian di lokasi penyiksaan.
Raja tidak percaya Yang Myung bersedia melalui banyak kesulitan hanya karena peramal rendahan. Itu benar2 bukan gayamu.
Yang Myung : Sepertinya Yang Mulia masih tidak mengerti saya, saya berbeda dengan anda. Untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, saya bisa melepaskan segalanya. Saya selalu melakukan yang saya inginkan.
Raja : Jadi demi keinginanku mendapatkan segalanya, aku tidak menyadari nilai dari satu hal. Apa itu yang ingin kau katakan?
Yang Myung : Itu wajar untuk seorang Penguasa negri. Jadi saya ..datang untuk meminta sesuatu yang tidak penting pada Yang Mulia. Tolong ijinkan saya memilikinya.
(Yang Myung menginginkan Wol)
Raja : Tidak.
Yang Myung : Kenapa Tidak?
Raja berkata kalau reputasi Yang Myung juga adalah reputasi Keluarga Raja.
Yang Myung : Yang saya miliki hanya gelar Pangeran, hal lain hanya formalitas saja. Bagaimana orang seperti saya bisa memiliki sesuatu seperti Reputasi sebagai anggota Keluarga Raja? Dengan ijin Yang Mulia, saya bisa melepaskan itu semua, sebagai ganti dirinya..
Raja membentaknya, Tidak, aku bilang tidak bisa!
Saat aku masih menjadi Putra Mahkota, kau pernah berkata jika itu kau, kau akan menolongnya.
Meskipun kau kehilangan segalanya dan membahayakan nyawamu..kau akan tetap bertahan. Apa kau pikir Keluarga Raja itu berbeda? Dengan berada disisinya, bagaimana dia (Wol) bisa selamat?
Tolong pikirkan lagi apa yang harus dilakukan untuk melindunginya.
Yang Myung-gun jalan meninggalkan kamar Raja dengan perasaan marah, apapun yang kuinginkan, siapapun yang kuinginkan, kau selalu mendapatkannya dengan mudah, Yang Mulia.
Kau bahkan tidak mengijinkan saya memiliki satu2nya yang saya inginkan.
Raja menghela nafas, ia tanya pada Woon, apa kau pikir aku terlalu kejam pada Kakak? Apa kau pikir aku telah melukai hatinya?
Kim Chae Woon : Bukankah anda yang sebenarnya terluka, Yang Mulia?
Raja : Woon-ah..aku tidak ingin kehilangan...mereka yang berharga bagiku.
Tapi sekarang, sepertinya Hyungnim tidak aman lagi. Perdana Menteri pasti akan mencari cara menyerangku. Menggunakan cinta Hyungnim untuk peramal dan mengubahnya menjadi sesuatu yang mengerikan agar bisa mencabut nyawa mereka.
Itu benar2 membuatku sedih. Pada akhirnya, orang yang paling menderita adalah dia yang terperangkap di tengah-tengah.
Yaitu..Wol.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment Blogger Facebook