WASHINGTON - Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) menggagalkan plot serangan bom dari militan Al Qaeda di Yaman. Bom tersebut disimpan di pakaian dalam tersangka dan akan diledakkan di pesawat milik maskapai AS untuk memperingati satu tahun kematian Osama bin Laden.
Bom itu dirancang sedemikian rupa agar dapat masuk ke pakaian dalam tersangka. Namun pada saat ini, Al Qaeda tampak memodifikasi bom tersebut dengan menggunakan perangkat yang tidak mengandung unsur besi. Hal itu cukup menyulitkan para petugas bandara, karena bom tersebut tidak akan terdeteksi.
Hingga saat ini, cara yang digunakan CIA untuk mendeteksi bom itu belum jelas. Tersangka yang merupakan anggota militan Al Qaeda Yaman tidak memiliki target secara spesifik. Dirinya juga tidak membeli tiket pesawat ketika CIA memeriksanya.
"Presiden Barack Obama berterima kasih kepada seluruh petugas intelijen dan kontra-terorisme yang menyelesaikan tugasnya dengan baik, melalui kemampuannya yang luar biasa," ujar juru bicara Gedung Putih Caitlin Hayden, seperti dikutip Associated Press, Selasa (8/5/2012).
Sebelumnya, Gedung Putih dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sudah memastikan, tidak ada ancaman serangan yang dilancarkan militan Al Qaeda ke Negeri Paman Sam untuk memperingati satu tahun kematian Osama bin Laden.
"Kami tidak mendapat informasi yang kredibel mengenai organisasi militan ini, termasuk Al Qaeda, yang merencanakan serangan dalam rangka memperingati satu tahun tewasnya Osama bin Laden.
Meski teror bom terbukti muncul di bandara, Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS belum memiliki rencana untuk memperketat keamanan di setiap bandara.
nagaco 08 May, 2012
Post a Comment Blogger Facebook