ISLAMABAD - Menanggapi tuduhan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton, tentang pernyataannya bahwa pemimpin tertinggi Al Qaeda Ayman Al-Zawahiri berada di negaranya, Menlu Pakistan membantah keras tuduhan tersebut.
Menteri Luar Negeri Hina Rabanni Khar mengatakan, bila memang ada informasi mengenai keberadaan Zawahiri di Pakistan, maka pihaknya akan membagi informasi itu. Menlu Khar pun sudah memastikan hal ini kepada Komite Parlemen tentang Keamanan Nasional (PCNS).
PCNS pun dengan tegas membantah tidak ada informasi mengenai keberadaan Zawahiri di Pakistan. "Al Qaeda adalah musuh bersama dari Pakistan dan AS," tutur Khar, seperti dikutip The News, Senin (7/5/2012).
Menlu Pakistan itu pun sempat memberikan keterangan kepada PCNS tentang pembicaraan dengan AS, mengenai rekomendasi awal tentang hubungan AS dan Pakistan selama ini. Khar menilai hubungan kedua negara tidak bisa dikatakan gagal.
Khar menambahkan, pihaknya sudah melayangkan protes terbaru terhadap AS, bahwa serangan dari pesawat pengebom tak berawak milik Negeri Paman Sam telah melanggar kedaulatan Negara Tetangga India itu.
Pakistan memang menjadi sorotan dunia internasional, khususnya pihak intelijen mereka, ISI. AS menilai ISI selama ini mengetahui keberadaan Osama bin Laden di wilayah mereka, sebelum AS melakukan operasi militer yang sukses menewaskan mantan pemimpin Al Qaeda itu.
Sementara itu, tuduhan terbaru yang dilontarkan oleh Clinton mengenai keberadaan Zawahiri menjadi pukulan terbari bagi Pakistan bila memang terbukti. AS sepertinya sudah kehilangan kepercayaan terhadap Pakistan, khususnya setelah keberadaan Osama bin Laden diketahui 2 Mei tahun lalu.
nagaco 08 May, 2012
Post a Comment Blogger Facebook